LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Perusahaan kecap dan saos Dua Jempol, UD Naga Mas, kini telah mengantongi label Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produknya.
Pemilik Usaha UD Naga Mas, Narto mengatakan, pihaknya terus memberikan jaminan mutu dan kualitas produk untuk dipasarkan ke masyarakat.
“Kita harus memberikan jaminan kepada konsumen bahwa barang yang kita jual aman dikonsumsi, menjamin barang dan telah berstandar SNI, walaupun prosesnya lama sekali dua tahun,” ujarnya usai Badan Standarisasi Nasional (BSN) mengunjungi pabriknya di Gowa, Rabu (7/4/2021).
Ia mengaku, setelah mendapat binaan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), omset yang diraup meningkat per tahunnya.
“Sebelum dibina per tahun mentok penghasilan saya Rp6 miliar, setelah dibina SNI 2017 hingga saat ini per tahun sudah Rp9 miliar lebih,” ungkapnya.
Narto mengaku, per hari ia mampu memproduksi hingga enam ton kecap, saos cabai dan saos tomat dengan menggunakan mesin canggih.
“Satu hari bisa memproduksi enam ton (kecap dan saus), itu sudah kemampuan mesin saya,” katanya.
Selain kecap, saos cabai dan saos tomat, UD Naga Mas juga memproduksi cuka makan dan sirup. Hingga kini, produk dua jempol telah dipasarkan di daerah Sulawesi Selatan, hingga ke Kendari.
“Penjualannya Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkep, Barru, Pinrang, Parepare, Sidrap, juga ada di Sulawesi Tenggara, Morowali dan Kendari,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiap kan produk yang akan dipasarkan saat bulan Ramadan nanti. Saat ini produk tersebut digudangkan untuk persiapan stok.
Sementara itu, Deputi bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah mengatakan, yang mengunjungi pabrik UD Naga Mas mengatakan tujuan kunjungannya adalah untuk mengecek kehigenisan produk yang akan dijual di masyarakat jelang bulan suci Ramadan.
“Kami ke sini (pabrik-red) untuk melihat langsung produksi dari UD Naga Mas serta memastikan kehigenisan produk juga bahan yang digunakan. Dan alhamdulillah sesuai dengan apa yang diharapkan,” terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa memperoleh label SNI dari BSN itu bukam hal yang sulit. Hanya saja perusahaan harus mengikuti tahapan yang ditetapkan BSN
“Tentunya harus memiliki legalitas, menerapkan standar keamanan pangan, dan memiliki komitmen menjalankan standar dari BSN,” pungkasnya.
Baca berikutnya: Garuda Prediksi Jumlah Penumpang Turun Jelang Lebaran Tahun Ini