LAYAR.NEWS – Setelah pengguna heboh dengan kebijakan berbagi data dengan Facebook, WhatsApp angkat bicara.
WhatsApp menjelaskan, pihaknya telah membagikan data terbatas dengan Facebook di ranah backend sejak 2016. Hal ini guna memenuhi kebutuhan infrastruktur perusahaan.
Dalam kebijakan terbaru yang diumumkan awal 2021 ini, tidak ada perubahan tentang berbagi infrastruktur backend ini.
Pihaknya juga menegaskan, update awal 2021 ini menekankan pada perpesanan WhatsApp Business. Yang kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk percakapan WhatsApp-nya.
Artinya, percakapan yang terjadi pada akun bisnis tersebut akan disimpan di server Facebook. Meski demikian, pengguna masih memiliki kebebasan untuk memilih. Apakah mereka ingin berinteraksi dengan akun bisnis tersebut atau tidak.
“Bisnislah yang menentukan bagaimana mereka menggunakan atau membagikan informasi tersebut,” tulis WhatsApp, mengutip dari KompasTekno, Minggu (10/1/2021),
WhatsApp juga menegaskan, dalam kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru, pihaknya masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end. Sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.
Jika Tidak Setuju, Pengguna Bisa Hapus Akun
Pada Kamis (7/1/2021), WhatsApp resmi memperbarui persyaratan layanan dan kebijakan privasinya. Dengan menampilkan tiga poin persyaratan baru. Salah satunya terkait keharusan data pengguna WhatsApp yang diteruskan ke Facebook.
Dalam menanggapi persyaratan tersebut, pengguna harus memilih untuk menyetujui, menunda persetujuan, atau menghapus akunnya.
Apabila tidak setuju, WhatsApp sebelumnya mengatakan pengguna bisa menghapus akunnya melalui bantuan laman help center.
Meski demikian, akun milik pengguna yang tidak menyetujui kebijakan privasi baru ini masih akan tetap aktif. Sehingga pengguna dapat memilih untuk menyetujui update ini di kemudian hari. Penawaran pilihan menolak (opt-out) pada kebijakan aplikasi hanya satu kali, yakni pada 2016 lalu.
Sejak saat itu, WhatsApp tidak lagi menyediakan fitur pilihan ini di dalam aplikasinya. Namun, WhatsApp berjanji akan berusaha untuk mematuhi pilihan opt-out untuk pengguna yang memilih menolak kebijakan pada tahun 2016. Meski pengguna tersebut kini menyetujui update kebijakan baru 2021.
“Pengguna dapat melihat status opt-out mereka di fungsi ‘download your data’,” pungkasnya.