No menu items!
ADVERTISEMENT

Yuk Perbaiki, Ini Cara Sujud yang Benar

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS – Sujud merupakan salah satu gerakan sholat yang dicontohkan Rasulullah. Ada tujuh tumpuan seseorang saat bersujud. Tujuh anggota tubuh itu sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: Dahi –dan beliau berisyarat dengan me nyentuhkan tangan ke hidung beliau, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

ADVERTISEMENT

Namun, mungkin sebagian dari kita masih ada yang keliru dalam melakukan gerakan sujud.

Melansir Konsultasi Syariah, berikut cara sujud yang benar dan sempurna sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW secara rinci:

Menempelkan Dahi dan Hidung di Lantai

Saat melakukan sujud hidung dan dahi harus menempel dilantai. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa Nabi Muhammad SAW ketika sujud menempelkan hidung dan dahinya di lantai.

ADVERTISEMENT

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menempelkan dahi dan hidungnya ke lantai…” (HR. Abu Daud, Turmudzi dan dishahihkan Al Albani dalam Sifat Shalat, Hal. 141)

Selain itu, Nabi SAW juga bersabda:

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah, sebagaimana dia menempelkan dahinya ke tanah.” (HR. Ad Daruqutni dan At Thabrani dan dishahihkan Al Albani dalam Sifat Shalat, Hal. 142)

ADVERTISEMENT

Hadis ini menunjukkan, menempelkan hidung ketika sujud hukumnya wajib.

Meletakkan Kedua Tangan Sejajar dengan Pundak atau Telinga

Saat sujud tempelkan kedua telapak tangan dilantai sejajar dengan pundak atau telinga. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya (ketika sujud) sejajar dengan pundaknya.” (HR. Abu Daud, Turmudzi dan dishahihkan Al Albani dalam Sifat Shalat, Hal. 141)

Dan terkadang “Beliau meletakkan tangannya sejajar dengan telinga.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i dengan sanad shahih sebagaimana disebutkan Al Albani dalam Sifat Shalat, Hal. 141)

Merapatkan Jari-jari Tangan

Jari-jari tangan kemudian dirapatkan dan diarahkan ke arah kiblat. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merapatkan jari-jari tangan ketika sujud.” (HR. Ibn Khuzaimah dan Al Baihaqi dan dishahihkan Al Albani)

“Beliau menghadapkan jari-jarinya ke arah kiblat.” (HR. Al Baihaqi dengan sanad shahih, sebagaimana keterangan Syaikh Al Albani dalam Sifat Shalat)

Selain itu, Ibn Umar radhiallahu ‘anhu mengatakan bahwa:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka menghadapkan anggota tubuhnya ke arah kiblat ketika shalat. Sampai beliau menghadapkan jari jempolnya ke arah kiblat.” (HR. Ibn Sa’d dan dishaihkan Al Albani dalam Sifat Shalat, Hal. 142)

Mengangkat Kedua Siku atau Lengan

Saat sujud area lengan hingga siku tidak diperbolehkan menempel dilantai. Serta tidak pula diposisikan di bawah perut melainkan dibentangkan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis:

“Beliau tidak meletakkan lengannya di lantai.” (HR. Al Bukhari dan Abu Daud)

“Beliau mengangkat kedua lengannya dan melebarkannya sehingga jauh dari lambungnya, sampai kelihatan ketiak beliau yang putih dari belakang.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

“Beliau melebarkan lengannya, sehingga anak kambing bisa lewat di bawah lengan beliau.” (HR. Muslim dan Abu ‘Awanah)

Dikisahkan bahwa Nabi SAW sangat bersungguh-sungguh dalam merenggangkan kedua lengannya ketika bersujud. Sampai ada sebagian sahabat yang mengatakan, “Sungguh kami merasa kasihan dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena beliau sangat keras ketika membentangkan kedua lengannya pada saat sujud.” (HR. Abu Daud dan Ibn Majah dengan sanad hasan sebagaimana keterangan Syaikh Al Albani dalam Sifat Shalat)

Namun, membentangkan kedua lengan ketika sujud dianjurkan jika tidak mengganggu orang lain yang berada di sampingnya.

Jika mengganggu orang lain, misalnya ketika shalat berjamaah, maka tidak boleh membentangkan tangan, namun tetap harus mengangkat siku agar tidak menempel dengan lantai. Karena menempelkan siku ketika sujud termasuk tata cara sujud yang dilarang.

Menempelkan Kedua Lutut di Lantai

Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda:

“Kami diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan:”…salah satunya bertumpu pada kedua lutut.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Namun, masalah kedua lutut dirapatkan ataukah direnggangkan tidak terdapat keterangan tentang masalah ini.

Oleh karena itu, posisi lutut ketika sujud sebaiknya di sesuaikan dengan kondisi yang paling nyaman menurut orang yang shalat. Jika dia merasa nyaman dengan merenggangkan lutut, maka sebaiknya direnggangkan dan sebaliknya, jika dia merasa nyaman dengan kondisi dirapatkan kedua lututnya, maka sebaiknya dirapatkan.

Syaikh Ibn Al Utsaimin mengatakan, “Hukum asal (gerakan shalat) adalah meletakkan anggota badan sesuai dengan kondisi asli tubuh sampai ada dalil yang menyelisihinya.” (Asy Syarhul Mumthi’, 1:574)

Bersikap I’tidal Ketika Sujud

Syaikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin menjelaskan bahwa yang dimaksud “i’tidal ketika sujud” adalah merenggangkan antara betis dengan paha, dan meregangkan antara perut dengan paha, masing-masing kurang lebih 90 derajat. Namun, tidak boleh berlebihan ketika meregangkan betis dengan paha, sehingga lebih dari 90 derajat.(Asy Syarhul Mumthi’, 1:579)

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersikaplah I’tidal ketika sujud.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Humaid radhiallahu ‘anhu, beliau menceritakan tata cara shalatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“…Ketika beliau sujud, beliau renggangkan kedua pahanya, tanpa sedikit pun menyentuhkan paha dengan perut beliau.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh As Syaukani dalam Nailul Authar)

As Syaukani mengatakan bahwa hadis ini dalil dianjurkannya meregangkan kedua paha ketika sujud dan mengangkat perut sehingga tidak menyentuh paha. Dan tidak ada perselisihan ulama tentang anjuran ini. (Nailul Authar, 2:286)

Ujung-ujung Kaki Ditekuk Hingga Menghadap Kiblat

Saat melakukan sujud jari-jari kaki ditekuk hingga menghadap kiblat dengan menempel di lantai.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan dua lututnya dan ujung kedua kakinya di tanah.” (HR. Al Baihaqi dengan sanad shahih, dinyatakan shahih oleh Al Hakim dan dishahihkan Al Albani)

“Beliau menegakkan kedua telapak kakinya.” (HR. Al Baihaqi dengan sanad shahih dan dishahihkan Al Albani) dan “Beliau memerintahkan (umatnya) untuk melakukannya.” (HR. At Turmudzi, Al Hakim dan dishahihkan Al Albani)

“Beliau menghadapkan punggung kakinya dan ujung-ujung jari kaki ke arah kiblat.” (HR. Al Bukhari dan Abu Daud)

Merapatkan Tumit

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Nabi SAW merapatkan kedua tumitnya ketika melakukan sujud.

“Beliau merapatkan kedua tumitnya (ketika sujud).” (HR. At Thahawi dan Ibn Khuzaimah dan dishahihkan Al Albani)

Demikianlah sunnah yang diajarkan Nabi SAW. Agar shalat kita bisa sempurna maka sunnah yang mulia ini harus kita jaga.

Baca berikutnya: Kumpulan Doa untuk Mengatasi Penyakit Ain

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Tahap Krusial Pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun, Polri Siapkan Lokasi Olah TKP

Pencarian terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun yang hilang dalam pelaksanaan Operasi AB Moskona 2025 kini memasuki tahapan krusial. 
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT