LAYAR.NEWS – Tidur merupakan salah satu aktivitas dibutuhkan tubuh. Tidur sangatlah penting untuk menjaga kondisi tubuh. Namun, masyarakat modern sering menyepelekannya.
Rata-rata kebutuhan tidur setiap orang setidaknya 7 sampai 8 jam per hari. Namun, sering kali seseorang, mungkin termasuk Anda, mengorbankan waktu tidur. Baik untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas, atau hanya bermain ponsel pintar untuk menjelajah di dunia maya.Padahal, kurang tidur dapat berdampak buruk pada tubuh terlebih otak.
Ya, kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan kognitif, termasuk dalam proses belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Selain itu, kurang tidur juga dapat membuat Anda sulit mengingat sesuatu yang telah Anda pelajari.
Para peneliti telah menemukan bahwa akibat kurang tidur dapat menyebabkan kewaspadaan dan konsentrasi otak menurun.
Dalam dunia medis, kondisi gangguan berpikir akibat otak yang kelelahan ini sering disebut sebagai brain fog. Tapi Anda mungkin lebih familiar dengan istilah lemot. Otak yang lemot membuat Anda kesulitan mengambil keputusan penting.
Selain karena konsentrasi dan fokus otak yang memburuk, akibat kurang tidur, ingatan juga perlahan memburuk. Pasalnya, selama Anda tidur, saraf-saraf dalam otak yang menyimpan ingatan punya kesempatan memperbaiki diri.
Sebuah penelitian baru juga menemukan, orang yang sering sulit tidur di masa muda cenderung lebih mudah mengalami gangguan daya ingat di usia tuanya.
Pada penelitian yang dilakukan di Amerika ini, para peneliti menemukan bahwa tidur dapat membantu daya ingat dan proses belajar.
Tidur memiliki peranan penting dalam proses pembentukan suatu ingatan atau memori. Saat Anda memasuki fase tidur dalam, maka otak akan mengulang kembali semua pengalaman atau hal yang Anda alami di sepanjang hari, memutarnya kembali, dan menguatkan hal tersebut agar Anda pun dapat mengingatnya di kemudian hari.
Walaupun banyak orang merasa bahwa tidur sama dengan membuang-buang waktu, akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Tidur yang cukup telah banyak dihubungkan dengan kesehatan mental yang lebih baik, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan menurunkan resiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan yang serius.