LAYAR.NEWS, Jakarta — Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad, meminta para penghulu dan penyuluh agama untuk menyampaikan khotbah Jumat bertema keluarga.
Menurutnya, tema ini penting untuk membangun ketahanan keluarga sebagai fondasi utama masyarakat dan bangsa. “Khotbah Jumat tidak harus selalu membahas hal-hal yang sudah biasa,” pesannya dilansir dari laman resmi Kemenag RI, Kamis, 27 Februari 2025.
Pendekatan ini dianggap paling efektif untuk lingkungan keluarga. “Penyuluh dan penghulu bisa memasukkan tema keluarga, karena pendekatan agama merupakan metode paling efektif dalam mengubah pola pikir masyarakat,” ujar Abu Rokhmad.
Ia menegaskan, agama tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam kehidupan, termasuk dalam memperkuat ketahanan keluarga. “Kualitas suatu bangsa berawal dari keluarga,” ucapnya.
“Jika keluarga kita kuat, maka masyarakat juga akan kuat. Oleh karena itu, penting bagi para penyuluh dan penghulu untuk terus mengingatkan umat tentang pentingnya membangun keluarga yang harmonis dan berkualitas,” tambahnya.
Menurut Abu Rokhmad, khotbah bertema keluarga dapat menjadi sarana efektif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial, seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, dan kurangnya pendidikan karakter bagi anak-anak.
Dengan pendekatan yang tepat, para penghulu dan penyuluh diharapkan dapat memberi wawasan serta solusi berbasis ajaran Islam yang relevan dengan tantangan kehidupan modern.
Khutbah Jumat juga dapat membantu umat Islam memahami peran penting keluarga dalam membangun peradaban yang lebih baik serta memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemenag rutin menyediakan naskah khotbah yang dapat diunduh melalui aplikasi Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (Elipski). Hingga kini, Elipski telah dikunjungi 1.989.338 kali dengan tren unduhan yang terus meningkat, mencapai 311.626 kali.