fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Pembangunan Makassar New Port Selaras Analisis Dampak Lingkungan

Promo

ADVERTISEMENT

Layar.news, Makassar – Direktur Teknik PT Pelindo IV, Prakosa Hadi Takariyanto menegaskan, pembangunan Makassar New Port (MNP) sangat memerhatikan mitigasi lingkungan.

Hal itu selaras dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau AMDAL pembangunan MNP yang sudah dikantongi BUMN yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan ini sejak 2010.

“Bahkan AMDAL terbaru juga sudah kami terima di Agustus tahun ini, jadi setiap kegiatan pembangunan harus ada izin AMDAL-nya,” kata Prakosa, Jumat (18/9)2020.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, mitigasi terhadap lingkungan sekitar MNP yang dibuat oleh pihaknya yaitu dengan memasang silt curtain untuk meminimalkan pencemaran dan mencegah kekeruhan air laut saat konstruksi berlangsung.

Baca juga:  Pelindo IV Berikan Bantuan 4 Kendaraan Sampah untuk Kota Makassar

Juga membuat causeway yang berfungsi sebagai groin untuk mengurangi dampak sedimentasi Sungai Tallo.

ADVERTISEMENT

Serta membuat breakwater untuk mengurangi dampak abrasi dan keselamatan pelayaran maupun nelayan saat musim ekstrim akibat gelombang.

“Dalam pembangunan MNP, kami selalu berupaya untuk tidak pernah luput dari mitigasi terhadap lingkungan sekitar,” terang Prakosa.

ADVERTISEMENT

Dalam proses pengerjaan proyek MNP pihaknya juga mengusung program Pemerintah, padat karya, untuk mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini.

Baca juga:  Pemerintah Imbau Sholat Idul Adha di Rumah, Ini Tata Cara dan Niatnya

“Sekarang ada sekitar 700 pekerja yang terlibat langsung dalam pembangunan proyek ini. Kedepan, diperkirakan sekitar 2.000 pekerja akan ada di dalam MNP,” ujarnya.

Tahap Pembangunan MNP

Hingga saat ini progress pembangunan MNP tahap lanjutan (Tahap 1 B dan 1 C) telah mencapai 46% dengan serapan anggaran sekitar Rp1 triliun dari total yang dianggarkan sebesar Rp2,7 triliun.

Sejak Tahap 1 A beroperasi pada 2 November 2018, MNP sudah melayani aktivitas bongkar muat di dermaga sebanyak 178.939 TEUs dengan 473 call kapal.

“Khusus di tahun ini hingga September, aktivitas bongkar muat yang dilayani mencapai 74.946 box atau 83.500 TEUs,” sebutnya.

Baca juga:  Pererat Hubungan, Pelindo 4 Undang Pengguna Jasa Gathering di Yogjakarta

Prakosa menuturkan, saat ini lapangan penumpukan di MNP Tahap 1 A telah menampung sekitar 10% dari total kapasitas lapangan penumpukan lama yang ada di Terminal Petikemas Makassar (TPM).

“Tapi sebenarnya lapangan penumpukan [di Tahap 1 A] mampu menampung hingga 50% secara bertahap,” tukasnya.

Hal tersebut menurutnya karena keluar masuk kapal dan bongkar muat barang khususnya di Makassar, tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi Covid-19.

“Pengaruhnya tidak begitu signifikan terhadap call kapal, sebab meski pandemi masyarakat tetap membutuhkan logistik seperti sembako dan obat-obatan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Pj Gubernur Sulsel Ajak ASN Atasi Kemiskinan Ekstrim dan Stunting 

Sulsel banyak melahirkan SDM yang memberikan pendapat, tapi kurang memberikan pendapatan untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel. 
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT