LAYAR NEWS, JAKARTA — Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap berjalan meski berapa pun statusnya. Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengadakan rapat khusus untuk mengulas penerapan status kebijakan PPKM di Indonesia.
Menkes menuturkan, kebijakan PPKM untuk sementara tidak akan dicabut seluruhnya. Sebab, pemerintah masih ingin melihat tingkat kasus positif Covid-19 di Januari dan Februari pada 2023 nanti.
“Semisal nanti di Januari dan Februari ada kenaikan (kasus positif Covid-19), pemerintah diharapkan tetap memiliki instrumen untuk bisa melakukan intervensi kesehatan di daerah-daerah,” ujar Menkes Budi dalam acara Capaian Kerja Pemerintah 2022, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Budi, instrumen PPKM dinilai masih efektif untuk bisa dengan cepat mengimplementasikan protokol kesehatan di daerah-daerah jika terjadi pandemi. Kendati demikian, ia menegaskan kebijakan PPKM lebih mengutamakan substansinya daripada administrasinya.
“Secara substansinya (PPKM), kita tetap hidup dengan normal kok. Walau ada PPKM di sini, ya di sini kita anggap saja sebagai payungnya saja. Kalau ada hujan nantinya, kita bisa buka lagi. Tetapi hidup kita sudah normal sekali, dengan berapapun status PPKM yang ada sekarang,” kata Menkes Budi.
Sebelumnya, varian baru Covid-19 memang kembali hadir di negara tetangga seperti Singapura dan Australia. Tapi, varian baru yang bernama varian XBB ini ternyata juga sudah ditemukan di Indonesia.
Menkes baru-baru ini menyatakan, semua pihak harus bahu membahu untuk kembali memperkuat efektivitas PPKM dan protokol kesehatan.
“Singapura sekarang kasusnya naik lagi ke 6.000 per hari, karena ada kasus varian baru yaitu XBB. Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan sedang kita amati terus,” katanya.