fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Mark Zuckerberg Minta Maaf Usai Meta Pecat 11 Ribu Karyawan

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS — Pemecatan karyawan Meta, induk perusahaan Facebook, bukan kabar burung. Rabu (9/11/2022) pendiri Meta Mark Zuckerberg mengonfirmasi hal itu.

Pebisnis 38 tahun tersebut meminta maaf karena harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 11 ribu karyawan. Menurut dia, itu adalah perubahan tersulit dalam sejarah perusahaannya.

”Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini. Saya tahu ini sulit bagi semua orang dan saya meminta maaf, terutama kepada mereka yang terdampak,” ujar Zuckerberg, seperti dikutip Agence France-Presse.

ADVERTISEMENT
Baca juga:  Facebook Mulai Batasi Konten Politik di Tiga Negara, Termasuk Indonesia

Jumlah karyawan yang di-PHK setara dengan 13 persen dari perusahaan raksasa media sosial tersebut. Kebijakan itu bakal berdampak pada lab penelitian Meta yang berfokus pada metaverse serta aplikasinya yang meliputi Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Tahun ini, Zuckerberg beberapa kali mengisyaratkan bahwa momen ”pengetatan ikat pinggang” sudah dekat. Dalam suratnya kemarin untuk para karyawan, dia menegaskan bahwa PHK adalah jalan terakhir. Meta juga tetap memberlakukan pembekuan perekrutan pegawai hingga tahun depan.

”Pada dasarnya, kami membuat semua perubahan ini karena dua alasan. Yakni, prospek pendapatan lebih rendah dari yang kami perkirakan awal tahun ini dan ingin memastikan kami beroperasi secara efisien,” bunyi surat Zuckerberg.

ADVERTISEMENT
Baca juga:  Pengguna Threads Booming, Twitter Ancam Tuntut Mark Zuckerberg

Bulan lalu, Meta mengumumkan keuntungan USD 4,4 miliar (Rp 68,9 triliun) pada kuartal ketiga. Itu turun 52 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut membuat harga sahamnya turun 25 persen.

Meta juga menghadapi masalah lain. Investor khawatir atas keputusan Zuckerberg yang mengucurkan miliaran dolar untuk mengembangkan metaverse, versi imersif dari web yang diakses melalui headset realitas virtual.
Zuckerberg mengganti nama Facebook menjadi Meta setahun yang lalu untuk mencerminkan komitmen terhadap proyek tersebut. Namun, divisi yang mengerjakan teknologi metaverse sejak itu membuat kerugian lebih dari USD 3,5 miliar atau setara Rp 54,8 triliun.

Baca juga:  Dana Keamanan untuk Mark Zuckerberg Naik Jadi Rp 60,5 Miliar di Tengah PHK Karyawan

Kepada para pegawainya, Zuckerberg mengatakan sempat berharap bahwa peningkatan e-commerce dan aktivitas online selama pandemi akan terus berlanjut. Namun, harapannya meleset dan dia mengaku bertanggung jawab untuk itu. Selama pandemi, orang-orang yang terjebak lockdown memang menghabiskan waktu dengan berselancar di dunia maya.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Panwascam Berpengalaman di Pemilu Jadi Prioritas di Pilkada Serentak 2024 Sulsel

Bawaslu Sulsel berkomitmen untuk memprioritaskan Panwascam berpengalaman dalam Pemilu Februari untuk Pilkada Serentak 2024.
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT