LAYAR NEWS, Makassar – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad bersama Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sulsel dan Makassar, telah mengecek harga sejumlah kebutuhan pokok yang naik.
Salah satu yang ditinjau adalah Pasar Maricayya. Di sana, mereka menemukan bahwa harga pangan yang harganya melonjak adalah beras. Hal ini menurut Arsjad, disebabkan penurunan produksi akibat kekeringan yang berkepanjangan.
“Biaya produksi saat ini juga mengalami peningkatan, sehingga tentu mempengaruhi juga harga pada komoditi-komoditi tertentu,” kata Arsjad, usai peninjauan dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Sabtu, 24 Februari 2024.
Arsjad menjelaskan, ada kecenderungan dimana pedagang itu langsung turun ke daerah-daerah produsen. “Kita ini kan daerah sentra, jika melihat dari harga Sulsel sebenarnya kita masih lebih rendah dari harga rata-rata nasional,” jelasnya.
Terkait harga beras, Arsjad mengungkapkan, meskipun ada pembatasan kuota 2 ton per toko, namun pihak Bulog sudah memberikan ruang untuk memesan kembali jika habis. “Tentu ini yang kita harapkan bisa berjalan terus sampai batas kondisi harga stabil,” ucapnya.
“Disamping itu kita juga tetap menggalakkan gerakan-gerakan pangan murah untuk upaya stabilisasi harga. Dan ini juga kita akan mengantisipasi dalam menghadapi momen puasa Ramadan, Idul Fitri ke depan, dan ini tentu kita tetap berusaha untuk memastikan ketersediaan bahan pangan kita bisa tercukupi,” imbuhnya.
(Sumber foto: DDCTNews)