LAYAR NEWS, PANGKEP — Ribuan Warga kecamatan Labakkang tumpah ruah mengikuti tradisi pesta adat Mappalili dalam rangka mengawali kegiatan musim tanam bagi para petani di area persawahan Kampung Sappaya, Desa Manakku, Kecamatan Labakkang. Kamis (17/11/2022).
Kegiatan Mappalili yang diawali dengan acara berkumpul para warga, pejabat pemerintahan dan para pinati atau pemangku adat sekecamatan Labakang di Rumah Adat Balla Lompoa. Mereka berkumpul dan melakukan persiapan terhadap benda-benda pusaka yang akan dipergunakan dilokasi persawahan.
Selanjutnya barisan Mappalili berjalan dari rumah adat Labakkang menuju sawah Kalompoang. Sesampainya di sana langsung diadakan permulaan dengan menggunakan alat tradisional, yakni cangkul dan kerbau untuk menggarap sawah. Ritual ini disebut Pa’jeko.
Kemudian barisan Mappalili kembali ke rumah adat dengan membawah butiran padi yang disimpan di dalam karung.
Selama dalam perjalanan karung ini diperebutkan warga karena diyakini bisa memberikan berkah dan hasil panen yang memuaskan pada saat tanam padi sampai panen.
Camat Labakkang, Odawati, menjelaskan, Mappalili ini adat budaya leluhur jaman dahulu. Setiap menjelang musim gaduh, harus melalui sejumlah proses.Mulai dari jadwal turun sawah dan jadwal tanam.
“Pada malam hari H, ada istilah A’tudang Sipulung. Membahas masalah tehnis dari pertanian termasuk musyawarah memadukan tekhnis pertanian dan sistem budaya yang ada di Pinati.” terangnya.
“Pagi harinya, mulai dari rumah adat sampai tanah adat serangkaian kegiatan digelar sebagai penanda komando turun sawah. Harapannya, melalui Mappalili ini agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi.” tutupnya.