LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Dekan Ekonomi Universitas Bosowa Makassar, Dr A Arifuddin Manne menyebut kerja Tim Detektor yang diturunkan untuk melakukan tracing tidak efektif.
Menurutnya, bukannya menurun, dengan adanya Tim Detektor justru kini Kota Makassar “naik kelas” menjadi Zona Merah.
“Kebijakan Pemkot Makassar yang membuat Tim detektor yang puluhan ribu bertugas di tingkat RT dan RW tidak berhasil dengan masuknya Makassar sebagai daerah zona merah,” ujar Arifuddin Manne.
Ia menambahkan, Tim Detektor dapat berpotensi menjadi carrier dan menyebarkan virus ke warga. Sebab tugas tim detektor mentesting warga dari rumah ke rumah.
“Masalahnya, tugas tim Detektor mendatangi warga sehingga justru berpotensi untuk membawa penyakit,” terangnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Makassar mulai menurunkan Tim Detektor yang diturunkan berjumlah 15.307 orang. Masing-masing 10.000 tenaga relawan, 5.000 tenaga kesehatan dan 306 dokter. Tim Detektor bertugas mendeteksi kesehatan warga dari rumah ke rumah.
Baca berikutnya: Kehabisan Stok, Pemkot Booking 200 Ribu Vaksin