LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Pengamat Keuangan Negara Universitas Patriarta, Bastian Lubis memperkirakan akan banyak nama terseret dalam kasus Nurdin Abdullah.
Bastian berharap KPK bisa menindaklanjuti bahkan menemukan fakta keterlibatan pihak lainnya. Termasuk Dinas PUPR Sulsel selaku pengguna anggaran atas proyek infrastruktur.
“Kalau proyek yang Pemerintah Provinsi laksanakan itu yang terlibat Dinas Bina Marga, ketuanya yang kena. Karena sekretarisnya sudah ketangkap. Ini satu rangkaian para pengguna anggaran bertanggung jawab secara formal maupun materil dalam membuat DED (Detail Engineering Design-red),” jelas Bastian.
Tak berhenti di lingkup Dinas PUPR saja, menurut Bastian, penting bagi KPK untuk melakukan penyelidikan terhadap anggaran hibah yang digelontorkan Nurdin Abdullah kepada kabupaten-kabupaten di Sulsel. Dengan mempertanyakan apakah dana tersebut masuk dalam APBD atau tidak? Apakah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tercantum atau tidak?
“Saya cari tidak ada. Jadi hibahnya hanya suka-suka Gubernur (Nurdin Abdullah-red). Jadi beberapa kepala daerah juga harus diperiksa karena mereka terima,” tambah.
Ia bahkan menilai Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) selaku penanggung jawab atas anggaran yang dihibahkan ke daerah-daerah tersebut juga turut terseret.
“Plt BKAD ini sendiri apakah pada waktu memberikan hibah, men-transfer uang kepada daerah sudah sesuai undang-undang No 1 Tahun 2004 Tentang perbendaharaan? Apakah layak atau tidak? Ini harus dievaluasi lagi. Kalau tidak layak tapi tetap dikirim atas perintah dia (Nurdin Abdullah), BKAD kena,” imbuhnya.
Diketahui, pada Januari 2021 lalu, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sinjai, Nurdin Abdullah mengaku akan berikan anggaran Rp25 miliar dari Pemprov untuk pembangunan bendungan di Kecamatan Bulupoddo, Sinjai.
Tak tanggung-tanggung, Bastian Lubis bahkan memperkirakan Istri Nurdin Abdullah, Lies F Nurdin akan ikut terseret atas pelelangan proyek.
“Dan saya punya keyakinan malah Ibu (Lies F Nurdin) kena,” pungkasnya singkat.
Baca berikutnya: Jadi Tersangka, Nurdin Abdullah Diduga Terima Rp2 M Dari Kontraktor
