LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masih belum mampu mendeteksi COVID-19 varian Omicron.
Hal ini karena fasilitas laboratorium Sulsel belum memiliki fasilitas atau alat deteksi varian tersebut. Sehingga saat ditemukan kasus yang dicurigai COVID-19 varian Omicron, Satgas langsung mengirim sampel ke Litbangkes Kementerian Kesehatan untuk mengetahui hasilnya.
“Secara data belum bisa membuktikan karena harus ada alat untuk mendeteksi varian tersebut. Sementara kita belum ada alat,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr Arman.
Meski begitu, dr Arman menegaskan bahwa belum adanya laporan varian Omicron yang ditemukan di Sulsel sejauh ini, bukan karena tidak adanya alat deteksi. Tetapi karena tidak adanya peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan usai libur Nataru.
Arman mengatakan kemunculan varian Omicron bisa saja ditandai dengan peningkatan kasus COVID-19. Hal ini mengingat daya tular varian Omicron yang disebut jauh lebih cepat dibandingkan varian lain sebelumnya.
“Logikanya kalau penularannya cepat maka pasti naik kasus. Sementara data tidak pernah di atas 10 (kasus baru). Bisa saja Omicron masuk, tapi alat belum ada,” ujarnya.
Lanjut, Arman mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengirimkan beberapa sampel COVID-19 yang dicurigai ke Litbangkes Kemenkes di Jakarta. Namun tak ada sampel yang hasilnya positif Omicron.
“Sudah ada beberapa sampel yang telah dikirim. Tapi hasil yang didapatkan masih negatif. Kami selalu konfirmasi dengan teman-teman siapa saja yang mengirim ke Litbangkes,” kata Arman.