LAYAR.NEWS – Mengunggah foto selfie ke akun media sosial memang bukan hal yang aneh. Apalagi di era digital saat ini.
Namun, jika dilakukan secara berlebihan bisa memberi dampak buruk bagi diri sendiri. Fenomena inilah yang disebut dengan selfitis.
Selfitis adalah istilah untuk menggambarkan perilaku seseorang yang kecanduan foto selfie dan mengunggah ke akun media sosialnya. Kondisi ini bukan termasuk gangguan mental.
Tetapi bentuk perilaku narsisme ini bisa berkembang menjadi penyakit mental jika tidak disikapi dengan baik.
Para peneliti membagi perilaku selfitis menjadi tiga kategori. Pertama adalah boderline, yaitu selfie tiga kali sehari tanpa mengunggah. Kedua, kategori akut, yakni selfie tiga kali sehari dan mengunggah ke media sosial. Ketiga, kronis yaitu perilaku implusif berfoto selfie dan mengunggahnya setidaknya 6 kali sehari.
Kendati demikian, tidak semua orang yang gemar swafoto pasti mengalami selfitis.
Berikut tanda-tanda perilaku sefitis seperti dikutip dari Alodokter:
- Sebagian besar foto di media sosialnya merupakan hasil swafoto
- Sering terpikir untuk berfoto selfie hingga mengganggu aktivitas sehari-hari
- Merasa cemas jika tidak mengunggah foto selfie
- Rela melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan foto diri sendiri yang menarik, misalnya mengubah bentuk wajah
Ada banyak alasan yang membuat seseorang berfoto selfie dan mengunggahnya di media sosial di luar batas wajar, antara lain:
- Mencari perhatian dan validasi dari orang lain
- Keinginan untuk mendapatkan like atau comment dari orang lain
- Meningkatkan suasana hati
- Meningkatkan rasa percaya diri
- Meningkatkan status sosial
- Perilaku meniru tren atau bandwagon effect
- Sebagai wadah untuk mengekspresikan diri
- Sebagai memori yang bisa dikenang
Jika kamu merasa salah satu yang memiliki perilaku sering berfoto selfie sebaiknya mulai mengurangi aktivitas selfie. Jika telah mengganggu anktivitas sehari-hari bahkan merusak hubungan dengan orang sekita, segera konsultasikan dengan psikolog untuk mendapatkan saran terbaik.
Baca berikutnya: Selalu Merasa Jadi Korban, Kenali Ciri-ciri Victim Mentality