fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Utamakan Keselamatan, Amphuri Sulampua Dukung Penundaan Umroh

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah lewat Kementerian Agama memutuskan untuk menunda umroh menjadi tahun 2022 demi menghindari varian Omicron.

Pemberangkatan perdana umrah yang sedianya akan diberangkatkan 23 Desember 2021 ditunda menjadi awal tahun 2022. 

Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Amphuri) Sulampua, Ardiansyah mengatakan hal ini dilakukan pemerintah dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah.

ADVERTISEMENT

“Kami sangat mendukung terkait kebijakan ini. Soalnya kan mau menjaga jamaah dan kita semuanya. Karena hal-hal yang dipikirkan ini pemerintah tentunya lebih tahu dari pada kami,” ujar Ardiansyah, Senin (20/12/2021).

Baca juga:  Server PPDB Error, Orang Tua Siswa Kesel

Menurutnya, penundaan umroh ini sebagai langkah antisipasi. Dikhawatirkan dengan adanya virus varian baru ini ditakutkan akan ada penambahan peraturan ataupun penambahan regulasi khusus nya untuk jemaah Indonesia.

“Makanya kita rem dulu dan pemerintah masih mengcover, ditakutkan nanti ada apa-apa di sana,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ardiansyah mengatakan meskipun keberangkatan umroh untuk jemaah di tunda, tetap akan ada keberangkatan keluar negeri tujuan Arab Saudi. Utamanya bagi pemilik dan perusahaan penyelenggara umroh.

Baca juga:  Hari Otonomi Daerah ke XXVII, Gubernur Sulsel: Bangkitkan Inovasi, Tingkatkan Kualitas Pelayanan

“Untuk melihat situasi dan kondisi yang ada di Saudi, baik situasi dari segi peraturannya, terus teknis untuk menjalankan ibadah umroh di Masjidil Haram. Jadi untuk jamaah kita closing dulu untuk saat ini,” jelasnya.

Sementara untuk kerugian, Ardiansyah tidak memungkiri terjadi kontraksi keuangan pada perusahaan penyelenggara umroh dan haji. Pasalnya, sebelum keberangkatan tentunya pihak penyelenggara telah mempersiapkan berbagai hal.

ADVERTISEMENT
Baca juga:  PKS Tolak Usulan Biaya Haji 2023 Menjadi Rp 69,2 Juta

“Kalau merugikan, ya pasti kalau ada. Soalnya jauh-jauh hari kita sudah persiapkan, dalam artian pertama kita persiapkan dari segi berkas, kedua vaksinasi dari jamaah sendiri,” jelasnya.

Diketahui, hanya empat jenis vaksin Covid-19 yang diakui oleh Pemerintah Arab Saudi yakni Moderna, Pfizer, Johnson and Johnson, dan AztraZeneca untuk pelaksanaan haji dan umroh. Sementara kebanyakan masyarakat Indonesia menggunakan vaksin Sinovac.

Baca Berikutnya: Amphuri Prediksi Biaya Umroh Naik 50 Persen Tahun Ini

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Panwascam Berpengalaman di Pemilu Jadi Prioritas di Pilkada Serentak 2024 Sulsel

Bawaslu Sulsel berkomitmen untuk memprioritaskan Panwascam berpengalaman dalam Pemilu Februari untuk Pilkada Serentak 2024.
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT